Tanggapan Novel
“Saya sangat kagum dengan tulisan CHEN. Novel ini sangat dramatis, menyentuh sisi kemanusiaan dan sangat religious. Pembelajaran untuk orangtua agar tidak mudah mengekang rasa cinta dengan alasan Ras dan status sosial”.
Salam takzim. Professor Dr.H.Juntika Nurihsan
Endorsement Novel
“Novel ini menyadarkan kita bahwa kesuksesan tidak ditentukan oleh kekayaan dan status namun berkat keyakinan pada Allah, bahasanya segar dan membakar semangat. Patut dibaca pendidik, orang tua dan remaja.” Asep Effendi R Universitas Sangga Buana YPKP Bandung.
SINOPSIS
Seorang
pemuda biasa bernama Taufik Ahmad. Keseharian sewaktu duduk di bangku sekolah
SMP dan SMA berjualan jagung rebus dikerata Api dan jangung bakar dikomplek
perumahan. Serta sebagai kuli bangunan dan tukang cuci piring kini hidupnya
telah berubah berkat pertolongan Allah SWT dan kerja keras, kerja cerdas dan
bermental kuat.
Pemuda
itu kini telah menamatkan studi strata 1 di Universitas Pendidikan Indonesia.
Kemudian melanjutkan studi strata dua di Univesitas Islam Negeri Bandung.
Sewaktu Taufik melanjutkan studi S2, ia menulis buku “The Interpretation of
Symbols in Islamic Perspective”.
Respon
masyarakat dan akademisi akan buku tersebut sangat besar. Hingga akhirnya buku
tersebut dibedah di Universitas Indonesia. Sewaktu dibedah di Universitas
Indonesia ada salah seorang peserta berkebangsaan Turki yaitu Professor Arthur
el-Barkhan yang ikut serta dalam acara tersebut. Keikutsertaan beliau
dikarenakan sangat tertarik dengan bahasan buku yang mengulas tentang perpaduan
symbol islam dan eropa terutama symbol bulan dan bintang.
Sepuluh
bulan kemudian Professor Arthur el-Barkhan merekomendasikan Taufik untuk
mendapatkan beasiswa penelitian dari United
Islamic Culture Foundation selama empat bulan. Serta beliau lah yang menterjemahkan
dan menerbitkan buku karya Taufik kepenerbit Azize Publishing. Selama
proses penelitian Taufik jatuh cinta dengan seorang gadis bernama Deliana
Aisyah Putri. Seorang mahasiswi Universitas Istambul berkebangsaan Indonesia.
Rasa
cinta yang membuncah, mendorong keduanya untuk melangsungkan ikatan pernikahan.
Namun impian keduanya harus terhenti ditengah jalan dikarenakan orang tua
Deliana Aisyah Putri menolak pinangan Taufik dengan alasan Taufik berdarah
Palembang atau Sumatera, serta keturunan keluarga biasa dan penghasilan Taufik
yang belum berkecukupan dikarenakan baru memulai karir.
Taufik
berjuang untuk meyakinkan kedua orangtua Deliana. Namun upaya tidak berhasil,
malah sebaliknya Deliana menikah dengan pria lain.