SINPSIS
CONQUER THE DREAM
Mimpi Menaklukkan Dunia
Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia
berlarilah tanpa lelah sampai engkau meraihnya.
Laskar Pelangi, Nidji
EMPAT BELAS TAHUN yang lalu, saat saya masih duduk di bangku kelas 1 s.d 3 SMP.
Saya pernah menjadi tukang angkut pasir dan bata merah pada malam hari, tukang
angkut air sebelum berangkat sekolah, berjualan jagung rebus di Stasiun
Kereta Api Kiara Condong setelah pulang
sekolah, dan tukang cuci pi ring di rumah makan. Semua itu saya jalani dalam
rangka membantu ekonomi keluarga karena ayah hanya berprofesi se bagai tukang
becak dan ibu berjualan.
Menginjak SMA kelas 1 pekerjaan saya
mengalami peningkatan ‘status’. Saya
bekerja sebagai pengajar kursus computer (Word, Power Point, Excel) dan penjaga
rental komputer. Di akhir SMA kelas 3, guru saya, Ibu Dinar pernah bertanya, “Chen
setelah selesai sekolah mau ke mana?”
Ketika itu saya menjawab dengan yakin,
“Saya akan kuliah.”
Padahal waktu itu Ibu Dinar tahu betul
bagaimana kondisi ekonomi keluarga saya yang tergolong sangat rendah
pendapatannya. Meskipun demikian, beliau hanya mengatakan, “Chen san,
gambattene.” Sebuah ungkapan bahasa Jepang yang berarti, “Chen,
berjuanglah.”
Impian ingin kuliah selalu menjadi
penggerak atau memberikan kekuatan bagi hidup saya untuk berusaha
mewujudkannya. Ketika menjelang SPMB saya pun ikut ujian dengan bermodalkan
optimis dan sedikit uang. Ketika itu, ibu saya berkata, “Chen tidak usah
kuliah, kami tidak mampu membiayai sekolahmu. Apalagi kata orang kuliah perlu
uang yang banyak.”
Saya menjawab perkataan ibu sambil meneteskan air mata, “Bu,
saya tidak butuh uang ibu, yang sayperlukan doa dan motivasi dari ibu. Bukankah
Allah YangMahakuasa akan mengabulkan doa seorang ibu karena ridha Allah
terletak pada ridha ibu.”
Alhamdulillah impian saya
pun menjadi kenyataan. Saya bisa berkuliah S1 dan Insya Allah saya akan kuliah
hingga S3. Saya berharap pengalaman yang saya tuliskan dalam buku ini dapat
menjadi inspirasi bagi para pembaca.