Selasa, 05 Januari 2016

LIFE PRINCIPLE




LIFE PRINCIPLE

  
 Bangkitnya manusia tergantung pada pemikirannya tentang hidup alam semesta, dan manusia, serta hubungan ketiganya dengan Zat yang ada sebelum alam kehidupan dan alam yang ada sesudah kehidupan dunia.
Ketidak mampuan memahami ketiga dimensi (manusia,hidup dan alam semesta) serta hubungan ketiganya dengan Zat yang ada sebelum alam kehidupan dan alam yang ada sesudah kehidupan dunia. Akan mengakibatkan kehidupan seseorang tidak akan menjadi manusia terbaik dan hidup dalam atmosfir keberkahan.

Coba Anda perhatikan fakta-fakta berikut ini ….
Lihatlah chung mong-hun, pemilik industri raksasa Hyundai Motor,bunuh diri dengan melompat dari lantai 12 di gedungnya pada tahun 2003.Tahun 2010 dunia tersentak ketika actor Korea Park Yong-ha menggantungkan dirinya dengan tali camcorder dirumahnya.  Selain itu masih banyak sederet nama artis korea yang memutuskan mengakhiri hidupnya, diantaranya Lee Eun-ju, 2005 (bintang film), U-Nee, 2007 (penyanyi), Jung Da bin, 2007 (bintang televisi), Ahn jae hwan, 2008 (actor), Jang Ja-yeon, 2009 (model dan artis) dan Choi Jin-young, 2010 (actor dan penyanyi). 
Padahal mereka masih muda, tampan, cantik, kaya dan terkenal?? Lalu kenapa mereka memilih jalan untuk mengakhiri hidupnya? Berarti ada yang tidak beres, harus ada yang diluruskan. Saya sangat yakin ketidak beresan itu diakibatkan ketidakmampuan memahami dimensi manusia, hidup dan alam semesta serta hubungan ketiganya dengan Zat yang ada sebelum alam kehidupan dan alam yang ada sesudah kehidupan dunia.
Menjadi manusia sukses (harta, jabatan, terkenal) saja tidak cukup. Buktinya banyak orang yang sudah meraih itu namun hidupnya gersang dan tidak merasakan lezatnya hidup. Keberadaan kita didunia lebih dari sekedar itu, kita harus menjadi manusia terbaik dari manusia-manusia lain, menjadi makhluk terbaik dari seluruh makhluk di jagat raya dan disertai hidup yang berkah agar disegani penduduk bumi dan dicintai penduduk langit.
Oleh karena itu, harus ada perubahan yang mendasar dan menyeluruh terhadap pemikiran manusia dewasa ini, untuk kemudian diganti dengan pemikiran lain agar ia mampu bangkit dan memahami hakikat keberadaan dirinya. Sebab, pemikiranlah yang membentuk pemahaman terhadap segala sesuatu serta yang memperkuatnya. Selain itu, manusia selalu mengatur tingkah lakunya di dalam kehidupan ini sesuai dengan pemahaman-nya terhadap kehidupan. Sebagai contoh, pemahaman seseorang terhadap orang yang dicintainya akan membentuk perilaku terhadap orang tersebut, yang nyata-nyata berlawanan terhadap orang lain yang dibencinya,  dimana ia memiliki pemahaman kebencian terhadapnya. Begitu juga akan berbeda terhadap orang yang sama sekali tidak dikenalnya, dimana ia tidak memiliki pemahaman apapun terhadap orang tersebut. Demikianlah, tingkah laku manusia selalu berkaitan erat dengan pemahaman yang dimilikinya.  Maka dari itu, apabila kita hendak mengubah tingkah laku manusia yang rendah menjadi luhur, meraih kebahagian sejati, tidak ada jalan lain kecuali harus mengubah pemahaman-nya terlebih dahulu.
Satu-satunya jalan untuk mengubah pemahaman seseorang adalah dengan mewujudkan suatu pemikiran tentang kehidupan dunia sehingga dapat terwujud pemahaman yang benar akan kehidupan tersebut pada dirinya. Namun, pemikiran seperti ini tidak akan melekat erat dan memberikan hasil yang berarti, kecuali jika terbentuk dalam dirinya pemikiran tentang alam semesta, manusia, dan hidup; tentang Zat yang ada sebelum kehidupan dunia dan alam yang ada sesudahnya; disamping juga keterkaitan kehidupan dunia dengan Zat yang ada sebelumnya dan alam yang ada sesudahnya. Semua itu dapat dicapai dengan memberikan kepada manusia pemikiran menyeluruh dan sempurna tentang apa yang ada di balik ketiga unsur utama tadi. Sebab, pemikiran menyeluruh dan sempurna semacam ini merupakan landasan berpikir  yang dapat melahirkan seluruh pemikiran cabang tentang kehidupan dunia. 
Berikut adalah uraian singkat dari urutan dan isi dari buku life principle ini.
Dimensi manusia. Melalui dimensi manusia, kita diajak memahami diri, memahami motivatasi perbuatan karena banyak yang tidak mengerti mengapa ia melakukan tindakan, memahami bahwa manusia hidup dalam 2 lingkaran. Harapan pembahasan dimensi manusia, agar menjadi manusia terbaik yang dapat bermanfaat bagi yang lain.
Dimensi hidup. Dimensi hidup, mengajarkan agar hidup berada di jalur yang benar dan penuh keberkahan. Hidup adalah sebuah energi, seperti nyala api dikatakan hidup, karena dia ada dan dapat dirasakan, bila padam, tak dapat dilihat apinya dan tak dapat dirasa panasnya. Hidup adalah sebuah sinergi, dimana terdapat interaksi dan aksi-reaksi. Bukan hidup seperti dalam kotak mati terkubur dalam tanah. Hidup adalah peluang dan potensi yang mencakup kebaikan atau keburukan, keindahan atau kesakitan, kebebasan atau keterikatan, konflik dan solusi, hidup adalah segala yang mampu kita rasakan.
Dimensi alam semesta. Dimensi alam, kita diajak mengenal bagaimana alam bekerja secara otomatis serta memberikan kebaikan-kebaikan pada semua makhluk yang berada didalamnya. Alam mengajarkan keseimbangan yang kekal dengan interaksi kekal sepanjang kehidupan dunia.
Dimensi Tuhan. Namun memahami tiga dimensi diatas tidak cukup untuk menjadi manusia terbaik dan meraih keberkahan hidup. Bukankah bangkitnya manusia tergantung pada pemikirannya tentang hidup alam semesta, dan manusia, serta hubungan ketiganya dengan Zat yang ada sebelum alam kehidupan dan alam yang ada sesudah kehidupan dunia.
Zat yang dimaksud adalah Tuhan, yang memiliki seluruh jagad raya, semua berada dalam genggam-Nya. Manusia hanya bisa merencanakan, mewujudkan semua rencana sedangkan yang menentukan akhir dari rencana itu adalah Tuhan. Namun Tuhan akan memberikan yang terbaik menurut-Nya kepada kita.
Dengan memahami keempat dimensi (manusia, hidup, alam dan Tuhan) maka sempurlah tahapan menjadi manusia terbaik dan hidup berkah. Selanjutnya terserah Anda, akan melanjutkan dengan tindakan nyata atau hanya berdiam diri.