LIFE PRINCIPLE
Bangkitnya manusia tergantung pada pemikirannya tentang hidup alam
semesta, dan manusia, serta hubungan ketiganya dengan Zat yang ada sebelum alam
kehidupan dan alam yang ada sesudah kehidupan dunia.
Ketidak mampuan memahami ketiga dimensi (manusia,hidup dan alam
semesta) serta hubungan ketiganya dengan Zat yang ada sebelum alam kehidupan
dan alam yang ada sesudah kehidupan dunia. Akan mengakibatkan kehidupan
seseorang tidak akan menjadi manusia terbaik dan hidup dalam atmosfir keberkahan.
Coba
Anda perhatikan fakta-fakta berikut ini ….
Lihatlah chung
mong-hun, pemilik industri raksasa Hyundai Motor,bunuh diri dengan melompat
dari lantai 12 di gedungnya pada tahun 2003.Tahun 2010 dunia tersentak ketika actor Korea Park Yong-ha menggantungkan dirinya dengan tali camcorder
dirumahnya. Selain itu
masih banyak sederet nama artis korea yang memutuskan mengakhiri hidupnya,
diantaranya Lee Eun-ju, 2005 (bintang film), U-Nee, 2007 (penyanyi), Jung Da bin, 2007
(bintang televisi), Ahn jae hwan, 2008 (actor), Jang Ja-yeon, 2009
(model dan artis) dan Choi Jin-young, 2010 (actor dan penyanyi).
Padahal mereka masih muda, tampan, cantik,
kaya dan terkenal?? Lalu kenapa mereka memilih jalan untuk mengakhiri hidupnya?
Berarti ada yang tidak beres, harus ada yang diluruskan. Saya sangat yakin
ketidak beresan itu diakibatkan ketidakmampuan memahami dimensi manusia, hidup
dan alam semesta serta hubungan ketiganya dengan Zat yang ada
sebelum alam kehidupan dan alam yang ada sesudah kehidupan dunia.
Menjadi
manusia sukses (harta, jabatan, terkenal) saja tidak cukup. Buktinya banyak
orang yang sudah meraih itu namun hidupnya gersang dan tidak merasakan lezatnya
hidup. Keberadaan kita didunia lebih dari sekedar itu, kita harus menjadi
manusia terbaik dari manusia-manusia lain, menjadi makhluk terbaik dari seluruh
makhluk di jagat raya dan disertai hidup yang berkah agar disegani penduduk
bumi dan dicintai penduduk langit.
Oleh karena itu, harus ada perubahan yang mendasar dan menyeluruh
terhadap pemikiran manusia dewasa ini, untuk kemudian diganti dengan pemikiran
lain agar ia mampu bangkit dan memahami hakikat keberadaan dirinya. Sebab,
pemikiranlah yang membentuk pemahaman terhadap segala sesuatu serta yang
memperkuatnya. Selain itu, manusia selalu mengatur tingkah lakunya di dalam
kehidupan ini sesuai dengan pemahaman-nya terhadap kehidupan. Sebagai contoh,
pemahaman seseorang terhadap orang yang dicintainya akan membentuk perilaku
terhadap orang tersebut, yang nyata-nyata berlawanan terhadap orang lain yang
dibencinya, dimana ia memiliki pemahaman kebencian terhadapnya. Begitu
juga akan berbeda terhadap orang yang sama sekali tidak dikenalnya, dimana ia
tidak memiliki pemahaman apapun terhadap orang tersebut. Demikianlah, tingkah
laku manusia selalu berkaitan erat dengan pemahaman yang dimilikinya. Maka dari itu, apabila
kita hendak mengubah tingkah laku manusia yang rendah menjadi luhur, meraih
kebahagian sejati, tidak ada jalan lain kecuali harus mengubah pemahaman-nya
terlebih dahulu.
Satu-satunya jalan untuk mengubah pemahaman seseorang adalah
dengan mewujudkan suatu pemikiran tentang kehidupan dunia sehingga dapat
terwujud pemahaman yang benar akan kehidupan tersebut pada dirinya. Namun,
pemikiran seperti ini tidak akan melekat erat dan memberikan hasil yang
berarti, kecuali jika terbentuk dalam dirinya pemikiran tentang alam semesta,
manusia, dan hidup; tentang Zat yang ada sebelum kehidupan dunia dan alam yang
ada sesudahnya; disamping juga keterkaitan kehidupan dunia dengan Zat yang ada
sebelumnya dan alam yang ada sesudahnya. Semua itu dapat dicapai dengan
memberikan kepada manusia pemikiran menyeluruh dan sempurna tentang apa yang
ada di balik ketiga unsur utama tadi. Sebab, pemikiran menyeluruh dan sempurna
semacam ini merupakan landasan berpikir
yang dapat melahirkan seluruh pemikiran cabang tentang kehidupan dunia.
Berikut adalah uraian singkat dari urutan dan isi dari buku life principle
ini.
Dimensi manusia. Melalui dimensi manusia, kita diajak memahami diri, memahami
motivatasi perbuatan karena banyak yang tidak mengerti mengapa ia melakukan
tindakan, memahami bahwa manusia hidup dalam 2 lingkaran. Harapan pembahasan
dimensi manusia, agar menjadi manusia terbaik yang dapat bermanfaat bagi yang
lain.
Dimensi hidup. Dimensi hidup, mengajarkan agar hidup berada di jalur yang benar
dan penuh keberkahan. Hidup adalah sebuah energi, seperti nyala api dikatakan hidup,
karena dia ada dan dapat dirasakan, bila padam, tak dapat dilihat apinya dan
tak dapat dirasa panasnya. Hidup adalah sebuah sinergi, dimana terdapat
interaksi dan aksi-reaksi. Bukan hidup seperti dalam kotak mati terkubur dalam
tanah. Hidup adalah peluang dan potensi yang mencakup kebaikan atau keburukan,
keindahan atau kesakitan, kebebasan atau keterikatan, konflik dan solusi, hidup
adalah segala yang mampu kita rasakan.
Dimensi alam semesta. Dimensi alam, kita diajak
mengenal bagaimana alam bekerja secara otomatis serta memberikan
kebaikan-kebaikan pada semua makhluk yang berada didalamnya. Alam mengajarkan
keseimbangan yang kekal dengan interaksi kekal sepanjang kehidupan dunia.
Dimensi Tuhan. Namun memahami tiga dimensi
diatas tidak cukup untuk menjadi manusia terbaik dan meraih keberkahan hidup. Bukankah
bangkitnya
manusia tergantung pada pemikirannya tentang hidup alam semesta, dan manusia,
serta hubungan ketiganya dengan Zat yang ada sebelum alam kehidupan dan alam
yang ada sesudah kehidupan dunia.
Zat yang dimaksud adalah Tuhan, yang memiliki seluruh jagad raya,
semua berada dalam genggam-Nya. Manusia hanya bisa merencanakan, mewujudkan
semua rencana sedangkan yang menentukan akhir dari rencana itu adalah Tuhan. Namun
Tuhan akan memberikan yang terbaik menurut-Nya kepada kita.
Dengan memahami keempat dimensi (manusia, hidup, alam dan Tuhan)
maka sempurlah tahapan menjadi manusia terbaik dan hidup berkah. Selanjutnya
terserah Anda, akan melanjutkan dengan tindakan nyata atau hanya berdiam diri.
